Menguraikan Probiotik: Apa yang Sebenarnya Dilakukan Strain

11

Probiotik – mikroorganisme hidup yang dipasarkan untuk kesehatan usus – semakin populer, namun ilmu pengetahuan sering kali tertinggal dari hype tersebut. Meskipun beberapa strain menjanjikan, FDA tidak mengatur suplemen untuk keamanan atau efektivitas. Sebelum mengonsumsi probiotik, pahamilah bahwa manfaatnya tidak dijamin, dan hasil setiap individu berbeda-beda.

Mengapa Ini Penting: Industri probiotik sedang booming, namun banyak produk yang belum melalui pengujian yang ketat. Konsumen sering kali berasumsi bahwa semua strain adalah sama, padahal hal tersebut tidak benar. Memilih strain yang tepat untuk kondisi tertentu sangatlah penting, dan ekspektasinya harus realistis.

Lima Strain yang Paling Banyak Dipelajari

Berikut rincian lima probiotik dengan dukungan penelitian terkuat, apa yang mungkin mereka lakukan, dan apa yang sebenarnya ditunjukkan oleh bukti:

1. Lactobacillus Acidophilus : Pereda Diare Terkait Antibiotik

L. acidophilus banyak tersedia dalam yogurt dan suplemen. Ini dapat membantu mencegah atau mengurangi diare yang disebabkan oleh antibiotik, yang merupakan efek samping yang umum.

Bukti: Penelitian menunjukkan bahwa L. acidophilus dapat mempersingkat durasi diare, meningkatkan konsistensi tinja, dan meningkatkan kualitas hidup selama pengobatan antibiotik. Yogurt yang mengandung strain ini mungkin sama efektifnya dengan kapsul.

Perhatian: Manfaatnya terutama untuk diare akibat antibiotik. Bukti manfaat pencernaan lainnya (IBS, keteraturan) masih lemah.

2. Lacticaseibacillus Rhamnosus GR-1 : Kesehatan Vagina dan Saluran Kemih

L. rhamnosus GR-1 adalah salah satu probiotik yang paling banyak diteliti untuk kesehatan wanita. Ini dapat mengurangi kekambuhan bakterial vaginosis (BV) dan infeksi saluran kemih (ISK).

Buktinya: Penelitian menunjukkan bahwa obat ini menekan peradangan pada saluran urogenital wanita.

Peringatan: Meskipun menjanjikan, hal ini bukanlah obat yang bisa menyembuhkan segalanya. Jika Anda mengalami BV atau ISK berulang, konsultasikan dengan ahli kesehatan.

3. Streptococcus Thermophilus : Meredakan Intoleransi Laktosa

Bagi 68% orang di dunia yang berjuang dengan pencernaan laktosa, S. thermophilus dapat meringankan gejala seperti gas, kembung, dan diare.

Buktinya: Membantu memecah laktosa melalui aktivitas enzimatik.

Perhatian: Tidak menyembuhkan intoleransi laktosa. Manfaat memerlukan suplementasi yang konsisten. Suplemen laktase (Lactaid) mungkin merupakan pilihan yang lebih dapat diandalkan.

4. Limosilactobacillus Reuteri : Pengurangan Kolik Bayi

Orang tua yang memiliki bayi rewel mungkin akan merasa lega dengan L. reuteri.

Buktinya: Berbagai penelitian menunjukkan berkurangnya tangisan dan rewel pada bayi yang mendapat ASI.

Perhatian: Hasil kurang konsisten pada bayi yang diberi susu formula. Selalu berdiskusi dengan dokter anak sebelum memberikan probiotik pada bayi.

5. Bifidobacterium Longum : Dukungan Suasana Hati dan IBS

B. longum menunjukkan harapan untuk meningkatkan mood dan meringankan gejala IBS.

Buktinya: Beberapa penelitian menunjukkan efek antidepresi dan mengurangi keparahan IBS.

Perhatian: Buktinya beragam. Tidak semua orang merasakan manfaatnya. Diperlukan lebih banyak penelitian.

Intinya:

Probiotik bukanlah obat ajaib. Efektivitasnya tergantung pada strain, dosis, dan respons individu. Jika mempertimbangkan suplemen, pilih jenis yang didukung oleh penelitian dan diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Jangan mengandalkan sensasi pemasaran; memprioritaskan keputusan berdasarkan bukti.

Sumber Editorial:

Artikel ini didasarkan pada studi peer-review, pendapat ahli, dan informasi dari lembaga kesehatan terkemuka. Semua sumber diverifikasi keakuratan dan relevansinya.

Temui Pakarnya:

Yuying Luo, MD : Asisten Profesor Kedokteran, Mount Sinai West dan Morningside.
Sarah Garone : Ahli Gizi Berlisensi, Penulis Kesehatan Lepas